Kebudayaan Indonesia di Mata Dunia
BUDAYA |
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latinp
Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. (Wikipedia.org)http://www.kebudayaan.blogspot.com
Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. (Wikipedia.org)http://www.kebudayaan.blogspot.com
Indonesia dimata dunia memiliki satu kelebihan tersendiri dibanding negara negara lainnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai penduduk terbesar di dunia, oleh karena itu Indonesia memiliki banyak sekali budaya dan seni seni yang unik yang berasal dari nenek moyang bangsa Indonesia terdahulu. Banyaknya budaya di Indonesia ini mendapat sorotan luas di negara luar, banyak turis turis asing yang tertarik untuk melihat bahkan sampai datang ke indonesia untuk mempelajari budaya budaya itu, misalnya seperti tarian tarian di indonesia, tak jarang turis turis itu datang dan mempelajarinya seperti tari jaipong, tari lilin dan sebagainya.
Prihatinya, budaya budaya di
indonesia ini justru kurang mendapat respon dari anak anak bangsa
Indonesia sendiri, mereka justru banyak kurang lebih tertarik pada
budaya luar. Masih banyak rakyat Indonesia yang bahkan tidak mengenal
sebagian dari budaya yang ada di Indonesia. Dan juga minat untuk
melestarikan budaya itu sendiri masih rendah. Padahal di luar sana
budaya Indonesia menjadi rebutan negara negara luar yang memiliki nilai
sangat tinggi. Seperti contohnya kasus Malaysia kemarin ini, ada
sekitar 6 budaya Indonesia bahkan lebih yang di klaim oleh negara
Malaysia. Seperti Tari Pendet, Batik, Keris, Lagu Rasa Sayange,
Wayang Kulit dan Reog Ponorogo. Tapi di balik peristiwa itu ada hikmah
yang kita dapat, dan kebanggan yang sangat membanggakan bagi bangsa
Indonesia. Setelah sekian lama akhirnya perjuangan untuk mendapatkan
pengakuan dari UNESCO pun tercapai, dan seharusnya Malaysia pun merasa
malu!
0 komentar:
Posting Komentar